SELAMAT DATANG DI WEBSITE "CAHAYA SUKMA NING JAGAD" KAMI AKAN MELAYANI ANDA DENGAN SEPENUH HATI ("Janganlah kamu berkonsultasi kepada orang yang di rumahnya tidak terdapat makanan, karena hal tersebut menandakan tidak berfungsinya akal mereka.” (Imam Syafi’i")

SEBAGIAN HADIST ROSULULLOH SAW DIKALA MENGOBATI ORANG SAKIT

Segala puji bagi Allah tuhan seluruh Alam,semoga shalawat dan salam
selalu di limpahkan pada Rasulullah Muhammad saw Yg selalu membimbing
kita dalam hidup,yang melalui sunnah2Nya Dan Al Qur'anul kharim,
dg menyinkat kata,inilah hadist2 yg di sabdakan Rasululluah dalam
pengubatan ,menulong orang2 sakit :

اللهم رب الناس مذهب الباس اسف انت الشافى لا شافى الا انت شفاء
لايغادر سقما
(رواه بخرى )
Ya Allah ...!! Tuhan manusia semua, yg menghalaukan segala penyakit,
sembuhkanlah ...!! Hanya Engkau yg bisa menyembuhkan Ya Allah
tidak bisa menyembuhkan keciali Engkau yg menyembuhkan yg tidak
dihinggapi penyakit lagi.(Hr.bukhari)
dan ini Do'a rasulullah.
Beliyau membaca Bismillahi tiga kali lalu Beliyau meletakkan tanganya
di letakkan pada yg merasa sakit lalu beliyau berdo'a
اعوذ بعزة الله وقدرته من شرما اجد وأحاذر
(رواه مسلم )
Audzubi'izzatillahi waqudratihi min ssarri maa ajidu wa uhaadziru
di baca 7kli
Artinya : Aku berlindung kepada kemulya'an Allah dan kekuasaanya
dari bahaya yang saya rasakan dan yg saya khawatirkan (Hr.Muslim)
sumberya Dari kitab ryadhus shalihin.


Mereka bertanya, "Ya Rasulullah, apakah kami berobat?" Beliau menjawab, "Ya, wahai hamba-hamba Allah. Sesungguhnya Allah meletakkan penyakit dan diletakkan pula penyembuhannya, kecuali satu penyakit yaitu penyakit ketuaan (pikun)". (HR. Ashabussunnah)

Allah menurunkan penyakit dan menurunkan pula obatnya, diketahui oleh yang mengetahui dan tidak akan diketahui oleh orang yang tidak mengerti. (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Barangsiapa mengobati sedang dia tidak dikenal sebagai ahli pengobatan maka dia bertanggung jawab. (HR. Ibnu Majah)

Apabila terjadi dalam satu negeri suatu wabah penyakit dan kamu di situ janganlah kamu ke luar meninggalkan negeri itu. Jika terjadi sedang kamu di luar negeri itu janganlah kamu memasukinya. (HR. Al Bukhari)

Janganlah orang sakit mengunjungi orang sehat. (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Sebaik-baik menjenguk orang sakit adalah berdiri sebentar (tidak berlama-lama) dan ta'ziah (melayat ke rumah duka) cukup sekali saja. (HR. Adailami)

Allah tidak menjadikan penyembuhanmu dengan apa yang diharamkan atas kamu Yang haram tidak dapat dijadikan obat untuk menyembuhkan penyakit.. (HR. Al Baihaqi)

Mohonlah kepada Allah keselamatan dan afiat. Sesungguhnya tiada sesuatu pemberian Allah sesudah keyakinan (iman) lebih baik daripada sehat afiat. (HR. Ibnu Majah)  

RUQIYYAH

An-Nusyroh adalah bentuk mahsdar dari kata " Nasyaro " yang artinya menebarkan. Firman Allah: " Dan Dialah yang menurunkan hujan setelah mereka putus asa, dan Dia tebarkan RahmatNya, dan Dialah Maha Pelindung lagi Maha Terpuji " (QS. Asy-Syura : 28).
> Lois Ma'lu :  An-Nusyroh adalah Ruqyah yang mengobati orang yang sakit jiwa (gila) atau sakit-fisik.
> Abu Sa'adat :  An-Nusyroh adalah bagian dari pengobatan Medis dan Ruqyah yang mengobati orang yang terkena sentuhan Jin.
> Ibnu Jauzi :  An Nusyroh adalah melepaskan pengaruh sihir pada orang yang terkena sihir. Tidaklah seorang mampu melepaskan pengaruh sihir melainkan orang yang mengerti tentang sihir.
Dasar Hukum.
Nabi Saw ditanya tentang An-Nusyroh? Beliau menjawab : " An-Nusyroh adalah perbuatan Syaitan ". ( HR. Abu Daud ). Semula Nabi saw melarang mengobati dengan cara An-Nusyroh karena mengandung unsur syirik dan bersekutu dengan Jin dan Syaitan, tetapi kemudian beliau membolehkan jika An-Nusyroh dengan menggunakan ayat Al-Qur'an dan doa.
Metode Pengobatan dengan An-Nusyroh.
Berdasarkan definisi diatas dapat kita rangkum An-Nusyroh adalah pengobatan dengan cara medis dan Ruqyah yang mengobati orang yang terkena pengaruh sihir dan sentuhan Jin dan Syaitan yang mempengaruhi fisik dan mental. Jadi mengobatan dengan cara An-Nusyroh ada dua cara:
1.   Pengobatan dengan Cara Medis.
Pengobatan dengan cara medis dengan menggunakan ilmu kedokteran atau dengan ramuan yang mengandung obat untuk menyembuhkan penyakit.
Madu dan Buah-buhan.
" Kemudian makanlah dari tiap-tiap macam buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan bagimu. Dan dari perut lebah itu keluar minuman (Madu) yang bermacam-macam warnanya,  didalamnya ada obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda kebesaran Tuhan bagi orang yang memikirkan " (QS. An-Nahl : 69)
Susu Murni.
" Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagimu. Kami memberimu minum dari apa yang berada dalam perutnya berupa susu yang bersih antara kotoran dan darah yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya " (QS. An-Nahl : 66)
Korma Ajwa ( Korma Nabi ).
Korma adalah salah satu buah yang sering nabi anjurkan untuk mengkonsumsinya terutama bagi orang yang berbuka puasa, karena korma mengandung zat gula yang baik untuk pertumbuhan badan, ada korma khusus untuk pengobatan yaitu Korma Ajwa. 
Nabi Saw bersabda:  " Korma Ajwa adalah obat dari segala penyakit "
2.   Pengobatan dengan Cara Ruqyah.
Ruqyah adalah bentuk tunggal dari kata Ruqo artinya jampi-jampi maksudnya jampi-jampi dengan menggunakan bacaan atau mantra untuk menolak pengaruh sihir dan godaan Syaitan dan Jin yang mempengaruhi fisik dan mental manusia.
" Tidak ada Ruqyah kecuali untuk melepaskan pengaruh mata (sihir) dan sengatan hewan berbisa " (HR. Ahmad, Abu Daud dan Attirmizi) " Dari Auf bin Malik berkata : Kami pernah me-Ruqyah seorang pada zaman Jahiliyah,  kemudian kami bertanya : Wahai Rosullulloh bagaimana menurut pendapatMu tentang yang demikian? Maka Nabi bersabda : Jelaskan kepadaKu tentang Ruqyah kalian. Tidaklah mengapa Ruqyah yang tidak ada unsur syirik " (HR. Muslim)
Bacaan untuk Me-Ruqyah :
1.  Istia'dzah (Mohon perlindungan).
" Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui " (QS. Al A'rof : 200).
Secara langsung Al-Qur'an tidak menjelaskan lafadz-lafadz yang dipakai untuk perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan tetapi kemudian Nabi mengajarkan  beberapa lafadz yang dibaca untuk berlindung kepada Allah dari godaan syaitan antara lain :
  • A'udzu bIlahi minasysyaithonir-rojim
  • A'udzu bIlahis-sami'il alim minasysyaithonir-rojiim
  • A'udzu bikalimatIlahit-taammaati minsyarrimaa kholaq
  • A'udzu bikalimaatIlahit-taammaati min godhobihi waI'qobihi wasyarri ibadihi wamin hamazaatisy-syayaathini wa-ayyahdhuurun
  • A'udzu biIzzatIlahi waqudrotihi min syarrimaa ajidu wa-uhajiru
  • A'udzu bIlahi minasyyaithonir-rojim min hamzihi wanafkhihi wanaftsihi  
2.  Ayat Al-Qur'an.
Pada hakikatnya semua ayat Al-Qur'an dapat dijadikan sebagai pelindung orang-orang yang beriman dari segala godaan syaitan dan sebagai obat dari segala penyakit akan tetapi ada beberapa ayat atau surat tertentu yang diajarkan Nabi yang dapat dijadikan sebagai Ruqyah untuk menangkal penyakit yang disebabkan oleh pengaruh sihir atau godaan Syaitan dan Jin.    
" Dan apabila kamu membaca Al-Qur'an niscaya kami adakan antara kamu dan antara orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat suatu dinding (pelindung) yang tertutup " (QS. Al Isra : 45).  " Dan kami turunkan dari Al-Qur'an itu sebagai Penyembuh dan Rahmat bagi orang-orang yang Mukmin, dan ia (Al-Qur'an) tidak menambah bagi orang-orang yang zhalim melainkan kerugian " (QS. Al Isra : 82)   
  • Al Muawwidzatain (An-Naas dan Al Falaq)
  • Al Fatihah
  • 4 ayat diawal surat Al Baqarah
  • Al Baqarah ayat 163 dan 164
  • Ayat Kursi (Al Baqarah : 255)
  • 3 ayat diakhir surat Al Baqarah
  • Ayat pertama surat Ali Imran
  • Ali Imran ayat 18
  • Al A'raf ayat 54
  • Al Mu'min ayat 116
  • Al Jin ayat 3
  • 10 ayat diawal surat Ash- Shoffat
  • 3 ayat diakhir surat Al Hijr
  • Yunus : 81
  • Al Anbiya : 70
  • Al Furqon : 23
  • Al A'rof : 118-119
3.  Doa Mohon Kesembuhan.
Banyak sekali doa untuk perlindungan dari syaitan  dan kesembuhan  penyakit yang ada didalam Al-Qur'an atau yang diajarkan oleh Nabi,  disini kami ungkapkan beberapa doa yang diajarkan oleh Nabi:
  • BismIlahi turbatu ardhinaa biriiqoti ba'dhina yasyfibihi saqiimana bi-izni robbina
  • Allahumma Robban-naas Azhibilbaas Isyfi antasysyaafii Laa syifaa-a Illaa syifaa-uka Syifaa-an laayugoodiru saqoman.
  • Amsahil baas Robbannaas Biyadikasy-syifaa Laa kaasyifalahu Illaa anta
Tata-cara Me-Ruqyah.
" Setiap penyakit itu ada obatnya,  jika tepat obatnya maka penyakit akan sembuh dengan izin Allah 'Azza wa Jalla " (HR. Muslim). Firman Allah : " Jikalau Allah menimpakan bahaya (penyakit) kepadamu maka tidak ada yang dapat menghalanginya selain Dia dan jikalau Allah menghendaki kebaikan untukmu maka tidak ada yang dapat menghalangiNya, kebaikan itu diberikan olehNya kepada orang yang dikehendaki dari hamba-hambaNya. Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang " (QS. Yunus: 107)
Tidaklah semua orang dapat disembuhkan dengan Ruqyah Al-Qur'an atau doa-doa yang diajarkan oleh Nabi, apabila jiwanya tidak diisi dengan ke-yaqin-nan dan penuh pasrah kepada Allah serta tidak menyimpang dari ketentuan Ruqyah.
> Dibacakan dan ditiupkan pada kedua telapak tangan kemudian diusapkan pada anggota badan mulai dari kepala, muka, bagian depan badan dada dan seterusnya.
" Hadits dari A'isyah : Bahwasanya Nabi saw apabila berbaring ditempat tidur maka Ia gabungkan kedua telapak tanganNya, kemudian ditiupkan pada keduanya sambil membaca " Al Muawwidzat " (Al Ikhlas, Al Falaq dan Annas) lalu beliau mengusapkan kedua telapak tangan mulai dari bagian kepala,  bagian muka dan  bagian depan badan hingga tubuh yang dapat dijangkau. Beliau kerjakan tiga kali. A'isyah berkata : " Tatkala aku merasa sakit maka beliau menyuruh aku mengerjakan seperti ini " (HR. Bukhari-Muslim)
> Dibacakan pada ibu jari kemudian ditempelkan pada bumi lalu ibu jari diletakkan pada anggota tubuh yang sakit.
" Hadits dari A'isyah : Bahwasanya Nabi Saw apabila ada seorang merasa tubuhnya ada yang sakit maka beliau meletakkan ibu jariNya pada tanah kemudian diangkatnya sambil membacakan doa : " BismIlahi turbatu ardhinaa Biriiqoti ba'dhinaa Yusqoobihi saqiimunaa Bi-izni robbinaa " (HR. Bukhari dan Muslim)
> Mengusapkan tangan pada anggota yang sakit sambil membaca Ruqyah.
" Hadits dari A'isyah : Bahwasanya Nabi Saw pernah mendoakan salah satu kelarganya yang sakit dengan meletakkan tangan kanannaya (pada tubuh yang sakit) sambil membaca : " Allahumma robbannaas Azhibil baas Isyfi antasysyafii Laa syifaa-a illaa syifaauka Syifaa-an laa yugoodiru saqoman " (HR. Bukhari dan Muslim)
> Dibacakan Ruqyah pada bejana yang berisi air dan ditiupkan ke-dalamnya kemudian menyuruh penderita untuk meminumnya atau mandi dengan air tersebut.
" Hadits dari A'isyah :  Ia pernah membawa air zamzam kemudian ia memberitahu (kepada para shahabat) bahwasanya Rosululloh Saw membacakan doa pada air zamzam yang ada dalam bejana dari kulit lalu beliau menuangkan air itu pada gelas dan meminumkannya kepada orang-orang yang sakit " (HR. Muslim).      
 " Dan Allah menurunkan kepadamu air hujan dari langit untuk menyucikan kamu dengan hujan itu menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan Syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan mempertaguh dengannya telapak kakimu (pendirianmu) " (QS. Al Anfal : 11)
Didalam Islam bersuci ada dua bagian : pertama bersuci yang bersifat lahiriyah yaitu bersuci badan dari hadats dan najis dengan air muthlak dan kedua bersuci yang bersifat bathiniyah yaitu menjauhkan diri dari sifat-sifat yang buruk yang disebabkan oleh pengaruh Syaitan.
Cara Meminum air Zamzam atau air Asma :
  • Meminum air dengan niat untuk kebaikan dunia dan akhirat
  • Menghadap kiblat ketika hendak meminum
  • Membaca shalawat untuk Nabi saw
  • Membaca Basmalah
  • Membaca doa.
  • " Allahumma inni as-aluka ilman nafi'an warizqon wasi'an wasyifa'an min kulli da'in "
  • Tiga kali nafas ketika meminum
  • Minum sampai rasa haus hilang
  • Setelah minum kemudian air diusapkan pada kepala, muka dan dada tiga kali.   
Penyakit yang Dapat Disembuhkan dengan Ruqyah.
> Perintah untuk Berobat :
" Sesungguhnya Allah Ta'ala tidaklah menurunkan suatu penyakit,  kecuali Allah telah menurunkan pula obatnya, baik obat yang telah diketahui oleh orang maupun yang belum diketahuinya,  kecuali mati " (HR. Al-Hakim) " Berobatlah wahai hamba-hamba Allah karena sesungguhnya Allah tidaklah menurunkan suatu penyakit,  kecuali telah diturunkan pula obatnya,  selain penyakit yang satu yaitu penyakit tua (pikun) " (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Al-Hakim).
> Perintah Konsultasi kepada Ahli Pengobatan :
"Maka pertanyalah kepada orang-orang yang mempunyai keahlian jika kamu tidak mengetahui " (QS. An-Nahl : 43) " Katakanlah: Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya(propesinya) " (QS. Al Isra : 84). Nabi Saw bersabda : " Obat segala kesulitan adalah bertanya (konsultasi) "
> Larangan dalam Berobat :
Berobat kepada yang bukan Ahlinya :
 " Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu kedalam kebinasaan dan berbuat baiklah karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik " (QS. Al Baqarah: 195). Nabi Saw bersabda : " Apabila sesuatu perkara diserahkan kepada yang bukan ahlinya maka tunggulah kehancurannya "
Berobat dengan Sesuatu yang Dilarang Allah :
 " Sesungguhnya Allah Ta'ala tidaklah menjadikan obat untuk penyembuhanmu pada hal-hal yang diharamkan atasmu " (HR. Aththabrani). Meskipun berobat itu diperintahkan agama tetapi penggunaan obat dibatasi pada hal-hal yang halal. Jadi tidak dibenarkan menjadikan sesuatu yang haram menjadi obat,  seperti berobat dengan meminum darah atau minuman keras atau berobat dengan memakan makanan yang diharamkan Allah. " Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai,   darah,  daging babi dan binatang yang (ketika disembelih) disebut nama selain Allah " (QS. Al Baqarah : 173)
I.   Penyakit Fisik.
Sebab-sebab Penyakit terdiri dari Dua Golongan :
  • Sebab-sebab dari dalam ialah kelainan-kelainan dari tubuh sendiri yang pada umumnya tidak diketahui dengan jelas apa sebabnya.
  • Sebab-sebab dari luar ialah segala sebab yang asalnya dari luar.  Hal ini dapat dibedakan menjadi enam macam:
  • Sebab Mekanis,  seperti luka terkena benda tajam atau tumpul,  kena tembak atau terjatuh.
  • Sebab Fisik, seperti terkena api atau benda panas, terkena aliran listrik, disambar petir
  • Sebab Kimia,  seperti keracunan.
  • Sebab jasad Renik atau Makro, seperti bakteri, virus, serangga atau cacing-cacing.
  • Sebab kekurangan unsur tertentu dalam konsumsi, seperti vitamin, mineral, yudium.
  • Sebab kejiwaan, seperti kesusahan, trouma, ketakutan.    
Mengobati penyakit fisik lebih dominan menggunakan medis atau ilmu kedokteran tetapi tidak menjamin untuk sembuh maka solusinya banyak pasien yang datang untuk berobat Atternatif seperti Terapi,   Reflexsiologi,   Ruqyah atau lainnya
II.   Penyakit disebabkan Pengaruh Sihir, Syaitan atau Jin.
  • Sihir perceraian
  • Sihir guna-guna
  • Sihir Hipnotis
  • Sihir gila
  • Sihir lesu
  • Sihir suara panggilan
  • Sihir penyakit
  • Sihir pendarahan
  • Sihir menghalangi sesuatu ( Rejeki, tamu, keinginan beribadah, dll. )
  • Sihir mandul atau susah hamil

PEMBAKAR JIN YANG MENGGANGGU


تكتب على أصابع يدك اليمني " كهيعص " على كل إصبع حرف بداية من الإصبع الصغير حتى الكبير ( ك ه ي ع ص ) ثم كتبتها كذلك على أصابع القدم اليمني ( ك ه ي ع ص ) ثم تكتب على أصابع اليد أليسري ( حمعسق ) ( ح م ع س ق ) ثم تكتب بين عينيك نون مقلوبة ثم تكتب على جبهتك هذه ألآية " ونادوا يا مالك إنا هاهنا ماكثون " ثم تقول سبع مرات " حبستك بنون والقلم وما يسطرون " ثم تقول سبع مرات حبستك بكهيعص ثم تقول سبع مرات حبستك بحمعسق ثم تقرا في الأذن اليمني أو أليسري ألأتي :-
1. أية الكرسي سبع مرات
2. الصافات من 1 – 10 سبع مرات
3. ألآذن سبع مرات
تكرر ذلك حتى يحرق تماما
...

الوِرْدُ الْلَطِيف في أَذكَارِ الصَّباحِ وَالْمَساَءِ

الوِرْدُ الْلَطِيف

في أَذكَارِ الصَّباحِ وَالْمَساَءِ 

Wirdul-Latif

Zikir Pagi Dan Petang

Susunan

الإمام القطب عبد الله بن علوي الحداد
Al-Imam Al-Qutub Abdullah bin Alawi Al-Haddad
الوِرْدُ اْللَطِيف
Wirdul-Lathif
Wirdul-Latif adalah satu dari susunan wirid dan zikir oleh Al-Imam Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad. Selalunya ia dibaca berseorangan pada waktu pagi dan petang. Seperti karangannya yang lain, Imam Haddad menguatkan wirid ini dengan ayat-ayat Al-Quran dan hadith.
Dengan cara tulisannya yang senang difaham, pendek dan tepat, beliau menyusun ayat-ayat Al-Qurandan Hadith untuk berzikir kebesaran dan kelebihan Allah. Dinamakan Wirdul-Latif (wirid ringan) sebab senang dibaca dan senang dirasakan di hati kita. Juga sebab ia tidak begitu panjang seperti wirid yang besarnya, iaitu Wirdul-Kabir.


Karangan dan bacaan Wirdul-Latif di sini ialah seperti yang dianjurkan oleh pengikut-pengikut, murid-murid dan muslimin di negeri Arab, Semenanjung Asia dan Africa, dari keturunan Al-Haddad, Munsib-munsibnya di maqam Imam al Haddad di Al-Hawi, Tarim - Hadhramaut di negara Yaman.
Imam Alawi bin Ahmad bin Hassan Al-Haddad, anak kepada cucu beliau telah menyusunkan wirid ini dengan mengurangkan jumlah bacaan tasbih and tahmeed. Perulangan tasbih dan tahmeed dikurangkan kepada tiga dan ditambah satu ayat untuk gantinya. Baginda mengikut arahan Allah seperti di Surah 2Al-Baqarah Ayat 286: “Allah tidak memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya.”
Diriwayatkan daripada Anas r.a. katanya: Rasulullah s.a.w telah masuk ke masjid dan baginda mendapati ada seutas tali yang direntangkan di antara dua tiang, lalu baginda bertanya: “Tali apakah ini?” Para Sahabat menjawab, “Tali itu digunakan oleh Zainab untuk sembahyang, apabila dia merasa malas atau keletihan dia akan berpegang pada tali tersebut.” Rasulullah s.a.w bersabda lagi, “Lepaskan ikatan tali tersebut, seseorang dari kamu hendaklah bersembahyang dengan keupayaan yang ada pada dirinya, apabila dia malas atau letih maka hendaklah dia berhenti.” Zainab adalah seorang yang kukuh imannya. Kemudian Rasulullah s.a.w. bertanya kepada Zainab r.a. jikalau ia mahu belajar satu zikir yang berpahala serupa dengan membaca bilangan zikir-zikir ini. Dan Baginda pun berkata, “tambahkan kalimah ‘seberapa banyak ciptaan Nya’ kepada setiap tasbih, taslim and tahmeed”.
Sudah tentulah lebih baik kalau kita ada masa dan tenaga untuk membaca wirid ini dengan sepenuhnya. Insya Allah Allah akan memberi kita taufiq dan hidayat dan merahmati Al-Habib kita serta memimpin kita ke jalan yang benar.
الوِرْدُ اْللَطِيف
1.     بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
قُلْ هُوَ اْللهُ أَحَدٌ، اَللهُ اْلصَّمَدُ، لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يٌوْلَدْ، وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ. (ثلاثا)
Bimillahir rahmaanir raahim.Qul huwallaahu ahad, Allaahush shomad, Lam yalid wa lam yuulad, Wa lam yakul lahu kufuwwan ahad. (S. Al-Ikhlas) 3x
1.                  Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (wahai Muhammad): “Dialah Allah Yang Maha Esa; Allah Yang menjadi tumpuan segala permohonan; Ia tidak beranak, dan Ia pula tidak diperanakkan; Dan tidak ada sesiapapun yang sebanding dengan-Nya.  Surah Al-Ikhlas (3X)
Dari Imam Bukhari, diriwayatkan daripada Abu Sa’id al-khudri; seseorang mendengar bacaan surah al-Ikhlas berulang-ulang di masjid. Pada keesokan paginya dia datang kepada Rasulullah s.a.w. dan sampaikan perkara itu kepadanya sebab dia menyangka bacaan itu tidak cukup dan lengkap. Rasulullah s.a.w berkata, “Demi tangan yang memegang nyawaku, surah itu seperti sepertiga al Quran!”
Dari Al-Muwatta', diriwayatkan oleh Abu Hurairah; Saya sedang berjalan dengan Rasulullah s.a.w, lalu baginda mendengar seseorang membaca surah al-Ikhlas. Baginda berkata, “Wajiblah.” Saya bertanya kepadanya, “Apa ya Rasulallah?” Baginda menjawab, “Syurga” (Wajiblah syurga bagi si pembaca itu).
2.     بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ.
قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ، مِنْ شَرِّ ماَ خَلَقَ، وَمِنْ شَـرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ، وَمِنْ شَـرِّ النَّـفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ، وَمِنْ  شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ.   (ثلاثا)
Bimillahir rahmaanir raahim.Qul a’uudzu birobbil falaq, Min syarri maa kholaq, Wa min syarri ghoosiqin idzaa waqob, Wa min syarri naffaatsaati fil ‘uqod, Wa min syarri haasidin idzaa  hasad. (S. Al-Falaq) 3x
2. Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (wahai Muhammad); “Aku berlindung dengan Tuhan yang menciptakan cahaya subuh, daripada kejahatan makhluk-makhluk yang Ia ciptakan; dan daripada kejahatan malam apabila ia gelap gelita; dan daripada (ahli-ahli sihir) yang menghembus pada simpulan-simpulan ikatan; dan daripada kejahatan orang yang dengki apabila ia melakukan kedengkiannya”.   Surah Al-Falaq (3X)
Diriwayatkan daripada Aisyah r.a katanya: Rasulullah s.a.w biasanya apabila ada salah seorang anggota keluarga baginda yang sakit, baginda menyemburnya dengan membaca bacaan-bacaan. Sementara itu, ketika baginda menderita sakit yang menyebabkan baginda wafat, aku juga menyemburkan baginda dan mengusap baginda dengan tangan baginda sendiri, kerana tangan baginda tentu lebih banyak berkatnya daripada tanganku..
3.     بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ.
قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ، مَلِكِ النَّاسِ، إِلَهِ النَّاسِ، مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ اَلَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِ، مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ. (ثلاثا)
Bimillahir rahmaanir raahim.Qul a’uudzu birobbin naas, Maalikin naas, Ilaahin naas, Min syarril waswasil khon-naas, Alladzi yuwaswisu fii shuduurin naas, Minal jinnati wan naas. (S. An-Naas) 3x
3.                  Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (wahai Muhammad): “Aku berlindung dengan Tuhan sekalian manusia. Yang Menguasai sekalian manusia, Tuhan yang berhak disembah oleh sekalian manusia, Dari kejahatan pembisik penghasut yang timbul tenggelam, Yang melemparkan bisikan dan hasutannya ke dalam hati manusia, dari kalangan jin dan manusia”.            Surah An-Nas (3X)
Dari Tirmidhi diriwayatkan daripada Abu Sa’id al-Khudri; Nabi Muhammad s.a.w selalu meminta perlindungan daripada kejahatan jin dan perbuatan hasad manusia. Apabila surah al-falaq dan an-nas turun, baginda ketepikan yang lain dan membaca ayat-ayat ini sahaja.
4. رَبِّ أَعُوذُ بِـكَ مِنْ هَمَـزَاتِ الشَّيَـاطِينِ، وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَنْ يَحْضُـرُونِ. (ثلاثا)
4.     Rabbi ‘audzubika min hamadzatisysyayatin * wa’audzubika Rabbi an yahdhurun (3X)
Ya Tuhanku, aku berlindung dengan-Mu dari bisikan-bisikan syaitan. Dan aku berlindung pula dengan-Mu ya Tuhanku dari kedatangan mereka kepadaku. (3X)
Surah 23: Al-Mu’minun Ayat 97-98
5. أَ فَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثاَ وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لاَ تُرْجَعُـوْنَ.
5.                 Afahasibtum annamaa kholaknaakum ‘abatta wa annakum ilayna laaturja’un
Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main saja, dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada kami?
Surah 23: Al-Mu’minun Ayat 115
6.     فَتَعَالَى اللهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمِ.
Fata’alallahul malikul haqqu laa ilaha illa huwa Rabbul arsyil kariim.
6.                  Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya - Tidak ada Tuhan Selain Dia - Tuhan yang mempunyai ‘Arsy yang Agong.
Surah 23: Al-Mu’minun Ayat 116
7.     وَ مَنْ يَدْعُ مَعَ اللهِ إِلَهاً آخَرَ لاَ بُرْهَانَ لَهُ بِـهِ، فَإِنَّمَا حِسَـابُهُ، عِنْدَ رَبّـِهِ، إِنَّـهُ لاَ يُفْلِحُ الْكَافِـرُوْنَ.
Waman yad’u ma’allahi ilahan akhoro laa burhaana lahu bihi
fainnamaa hisaabuhu ‘inda rabbihi innahu laa
yuflihul kaaafiruun.
7.                  Dan barangsiapa menyembah tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalil pun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tidak beruntung.
Surah 23: Al-Mu’minun Ayat 117
8.     وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.
Wa qul rabbighfir warham wa anta khairurrahimiin.
8.                  Dan katakanlah: Ya Tuhanku berilah ampunan dan berilah rahmat, dan Engkau adalah Pemberi rahmat yang paling baik!
Surah 23: Al-Mu’minun Ayat 118
9.     فَسُبْحَانَ اللهِ حِيْنَ تُمْسُوْنَ وَحِيْنَ تُصْبِحُوْنَ.
Fasubhaanallahi hiina tumsuuna wa hiina tushbahuun.
9.                  Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari dan waktu kamu berada di waktu subuh.
Surah 30: Ar-Rum Ayat 17
10. وَلَهُ الْحَمْدُ فِي السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَعَشِيًّا وَحِيْنَ تُظْهِرُوْنَ.
Walahul hamdu fissamawaati wal ardhi wa ‘asyiyyaa wa hiina tudzhiruun.
10.              Dan bagiNyalah segala puji di langit dan bumi, dan di waktu petang dan di waktu kamu berada di waktu dhuhur.
Surah 30: Ar-Rum Ayat 18
11.   يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ،  وَيُحْيِ الأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَكَذَلِكَ تُخْرِجُوْنَ.
Yukhrijul hayya minal  mayyiti wa yukhrijul mayyita minal hayyi wa yuhyil ardho ba’da mautihaa wa kadzalika tukhrojuun.
11.              Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan menghidupkan bumi sesudah matinya: dan seperti itulah kamu dikeluarkan dari kubur.
Surah 30: Ar-Rum Ayat 19
12.   أَعُوْذُ بِاللهِ السَّمِيْعِ الْعَلِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم.ِ   (ثلاثا)
A’udzubillahissamii’il ‘aliim minasysyaitonnirrajiim. (3x)
12.              Aku berlindung dengan Allah Yang Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui dari bisikan syaitan yang terkutuk.  (3X)
Dari Abu Daud diriwayatkan daripada Abu Sa’id al-Khudri; “Apabila  Rasulullah s.a.w. sembahyang tahajjud, selepas beliau bertakbir, baginda membaca: “Subhanallah, Alhamdulillah, Allahuakbar dan Lailaha illallah, tiga kali kemudian beliau mengucap: “Aku berlindung dengan Allah, Yang Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui dari bisikan syaitan yang terkutuk, dari bisikannya, godaannya dan ludahnya.
13.   لَوْ أَنْزَلْنَـا هَذَا الْقُرْآنَ عَلَى جَبَلٍ لَرَأَيْتَهُ خَاشِعًـا مُتَصَدِّعًا مِنْ خَشْيَةِ اللهِ، وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُوْنَ.
Lau anzalnaa hadzal qur ana ‘ala jabalin laraitahu khoosyi’an mutashoddi’an min khosyyatillahi wa tilkal amtsalu nadhribuhaa linnaasi la’allahum yatafakkaruun.
13.              Kalau sekiranya Kami menurunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah-pecah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir.
Surah 59: Al-Hashr Ayat 21
14.   هُوَ اللهُ الَّذِيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهاَدَةِ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيْمُ
Huwallahulladzii laa ilaha illa huwa ‘alimul ghoibi wasysyahaadati huwar rahmanur rahiim.
14.              Dialah Allah Yang Tiada Tuhan selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Dialah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang.
Surah 59: Al-Hashr Ayat 22
15.   هُوَ اللهُ الَّذِيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلاَمُ الْمُؤْمِـنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ، سُبْحَانَ اللهِ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ.
Huwallahulladzi laa ilaha illa huwalmalikul quddususus salaamul mu’minul muhaiminul ‘azizull jabbaarul mutakabbiru subhaanallahi ‘ammaa yusyrikuun.
15.              Dialah Allah Yang Tiada Tuhan Selain Dia; Raja Yang Maha Suci; Yang Maha Sejahtera; Yang Mengurniakan keamanan; Yang Maha Memelihara; Yang Maha Perkasa; Yang Maha Kuasa; Yang Memeliki Segala Keagungan. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
Surah 59: Al-Hashr Ayat 23
16.   هُوَ اللهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ، لَهُ الأَسْمَاءُ الْحُسْنَى،  يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيمُ.
Huwallahul khooliqul baariul mushawwiru lahul asmaaul husna yusabbihu lahu maa fissamawaati wal ardhi wahuwal ‘azizul hakiim.
16.       Dialah Allah Yang Menciptakan; Yang Mengadakan; Yang Membentuk Rupa; Yang Mempunyai sifat-sifat yang baik; Bertasbihlah kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi; dan Dia-lah Yang Maha Perkasa Lagi Maha Bijaksana. Surah 59: Al-Hashr Ayat 24
17.   سَلاَمٌ عَلَى نُوْحٍ فِي الْعَالَمِيْنَ.
Salaamu ‘ala nuuhi fil ‘aalamin.
17.       Kesejahteraan dilimpahkan atas Nuh di seluruh alam. Surah 37:Al-Saffat Ayat 79
18.   إِنَّا كَذَلِكَ نُجْزِي الْمُحْسِنِيْنَ.
Innaa kadzalika najzil muhsiniin.
18.       Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Surah 37:Al-Saffat Ayat 80
19.   إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِيْنَ.
Innahu min ‘ibadinaal mu’miniin.
19.       Sesungguhnya dia termasuk di antara hamba-hamba Kami yang beriman. Surah 37:Al-Saffat Ayat 81
20.   أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ.     (ثلاثا)
‘audzu bikalimaatillahittaammaati min syarri maa kholaq (3x)
20.       Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhlukNya.   (3X)
Dari Abu Dawud dan Tirmidhi, Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesiapa yang membaca doa ini tiga kali, tiada apa-apa malapetaka akan terjatuh atasnya.”
21.   بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لاَ يَضُرُّ مَعَ أسْمِهِ  شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ.      (ثلاثا)
Bismillahilladzii laa yadurru ma’asmihi syaiun fil ardhi walaa fissamaa i wahuwassamii’ul ‘aliim. (3x)
21.       Dengan nama Allah yang dengan nama-Nya tak satu pun, yang di bumi mahupun di langit dapat memberi bencana dan Ia Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui. (3X)
Dari Ibn Hibban; Nabi Muhammad s.a.w bersabda: “Hamba-hamba Allah yang membaca doa ini pada waktu pagi dan petang, tiada kesakitan apa jua akan di alaminya.”
22.   الَّلهُمَّ إِنِّي أَصْبَحْتُ مِنْكَ فِي نِعْمَةٍ وَعَافِيَةٍ وَسِتْرٍ، فَأَتْمِمْ نِعْمَتَكَ عَلَيَّ وَعَافِيَتَكَ وَسِتْرَكَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ.   (ثلاثا)
Allahumma inna ashbahtu minka fi ni’matin wa ‘afiyatin wa sitrin faatmim ni’mataka ‘alayya wa’afiyataka wasitraka fiddunya wal akhiroh. (3x)
22.       Ya Allah, sesungguhnya aku telah mendapatkan kurnia, kesehatan serta perlindungan daripada-Mu di pagi hari ini, maka sempurnakan kurnia kesihatan serta perlindungan-Mu padaku di dunia dan akhirat. (3X)
23.   اللَّهُمَّ إِنِّي أَصْبَحْتُ أُشْهِدُكَ وَأُشْهِدُ حَمَلَةَ عَرْشِكَ وَمَلاَئِكَتَكَ وَجَمِيعَ خَلْقِكَ أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُولُكَ.   (أربعا)
Allahumma innii ashbahtu usyhiduka wausyhidu hamalata ‘arsyika wamalaaikataka wajami’I kholqika innaka antallaha laa ilaha illa anta wahdaka laa syarikalak,waanna sayyidanaa muhammadan ‘abduhu warosuuluk (4x)
23.       Ya Allah, di pagi hari ini aku mengambil-Mu sebagai saksi, begitu pun para pemikul ‘Arsy-Mu, para malaikat-Mu dan seluruh makhluk-Mu, bahawa Engkaulah Tuhan, tiada Tuhan selain Engkau, Tunggal tiada sekutu, dan bahawa Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu. (4X) (Sila rujuk ke-31)
24.   اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْداً يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ.  (ثلاثا)
Alhamdulillahi robbil ‘alamiina hamdan yuwaafi ni’amahu wayukaafi maziidah. (3x)
24.       Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam, pujian yang memadai nikmat-nikmat-Nya dan mencukupi penambahanNya.        (3X)
25.   آمَنْتُ بِاللهِ العَظِيْمِ، وَكَفَرْتُ بِالْجِبْتِ وَالطَّاغُوْتِ، وَاسْتَمْسَكْتُ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى، لاَ اَنْفِصَامَ لَهاَ، وَاللهُ سَمِيْعٌ عَلِيمٌ.  (ثلاثا)
Amantu billahil ‘adziim,wakafartu biljibti watthoghuuti wastamsaktu bil’urwatil wutsqoo lanfishooma laha wallahu samii’un ‘aliim. (3x)
25.       Aku beriman kepada Allah Yang Maha Agung dan ingkar terhadap sembahan selain Allah, kejahatan dan thoghut (segala yang disekutukan dengan Allah), dan aku berpegang dengan tali yang kukuh yang tidak akan terputus. Dan Allah Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui.  (3X) Surah Al-Baqarah Ayat 256;
Dari Bukhari, diriwayatkan oleh Abdullah ibn Salam, yang menceritakan satu peristiwanya kepada Rasulullah s.a.w. lalu baginda berkata, “Syurga itu Islam, dan berpeganglah Pegangan Yang Teguh (urwat al-wuthqa) supaya kamu sentiasa menjadi seorang Muslim sampai kamu mati.”
26.   رَضِيْتُ بِاللهِ رَبـًّا، وَ بِالإِسْلاَمِ دِيْنـًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا وَرَسُولاً.     (ثلاثا)
Radhitu billahi rabba wabil islaami diinaa wabi muhammadin shallallahu ‘alaihi wa alihi wasallama nabiyya warasuulaa (3x)
26.       Aku ridha Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama dan Muhammad s.a.w. sebagai Nabi dan rasul. (3X)
Dari Abu Daud dan Tirmidzi; Nabi Muhammad s.a.w bersabda: “Sesiapa berdoa setiap pagi dan petang dengan doa ini akan masuk ke syurga.”  Surah 3: Ali-Imran Ayat 19: Sesungguhnya ugama (yang benar dan diredai) di sisi Allah ialah Islam.
27.  حَسْـبِيَ اللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَ هُـوَ عَلَيْـهِ تَـوَكَّلْتُ وَهُـوَ رَبُّ العَرْشِ العَظِيْـمِ. (سبعاً)
Hasbiyallahu laa ilaha illaa huwa ‘alaihi tawakkaltu wahuwa rabbul ‘arsyil ‘adziim (7x)
27.       Cukuplah Allah sebagai pelindungku; tiada Tuhan melainkan Dia, kepada-Nya aku bertawakal, dan Dialah Penguasa Arasy yang agung. (7X)
Surah 9 al-Tawbah Ayat 129.  Dari Tirmidhi, diriwayatkan daripada Abu Sa’id al-Khudri; Rasulullah s.a.w. bersabda, “Bagaimana saya hendak rehat sedangkan tiupan telah sedia di mulutnya, membuka telinganya dan tunduk kepalanya, menunggu arahan untuk meniup? Ditanya lagi, apa pula arahan baginda, “Cukuplah Allah sebagai pelindungku dan Dia lah sebaik-baik penjaga.”
28.   اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ.          (عَشرًا)
Allahumma sholli ‘ala sayyidina muhammadin wa alihi wa shohbihi wasallim. (10x)
28.       Ya Allah, limpahkanlah selawat dan salam-Mu ke atas penghulu kami Muhammad serta keluarga dan sahabat-sahabatnya. (10X)
Dari Muslim, diriwayatkan daripada Abdullah bin Amr bin Al ’As:  Rasullulah s.a.w. bersabda: “Sesiapa meminta Allah berselawat kepadaku, Allah akan membalas keatasnya dengan sepuluh kali selawat.”
Surah 33; Al-Ahzab, Ayat 56: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya berselawat (memberi segala penghormatan dan kebaikan) kepada Nabi (Muhammad s.a.w); wahai orang-orang yang beriman berselawatlah kamu kepadanya serta ucapkanlah salam sejahtera dengan penghormatan yang sepenuhnya..”
29.   اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فُجَاءَةِ الْخَيْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فُجَاءَةِ الشَّرِّ.
Allahumma innii as aluka min fujaa atil khoir, wa ‘audzubika min fujaa atisy syar.
29.       Ya Allah aku bermohon kepada-Mu untuk kebaikan yang tidak disangka; dan aku berlindung dengan-Mu daripada bencana yang mengejut. (Sila rujuk Hadith Per. 31)
30.   اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ، وَ أَناَ عَبْدُكَ، وَأَناَ عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ.
Allahumma anta robbiy laa ilaha illa anta kholaqtanii wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wawa’dika mastatho’tu
30.       Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau; Engkau ciptakan daku dan aku ini adalah hamba-Mu dan aku akan menuruti titah dan amanat-Mu sekuat tenagaku.
Dari Bukhari, diriwayatkan oleh Shaddad ibn Aws; Rasulullah s.a.w. bersabda, “Sebaik-baiknya cara memohon ampunan dari Allah ialah: “Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau; Engkau ciptakan daku dan aku ini adalah hamba-Mu dan aku akan menuruti titah dan amanat-Mu sekuat tenagaku tanpa soal. Aku berlindung dengan-Mu dari hal-hal buruk yang Engkau ciptakan, dan aku mengakui nikmat kurnia-Mu kepadaku, serta mengakui dosaku, maka ampunilah daku, kerana tak ada yang mampu mengampuni dosa itu selainkan Engkau.” Rasulullah s.a.w bersambung lagi... (Sila rujuk Hadith Per. 31 dibawah)
31.   أَعُوْذُ بِـكَ مِنْ شَرِّ مـَا صَنَعْـتُ،  أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فاَغْفِرْ لِيْ، فَاِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ.
a’udzubika min syarri maa shona’tu abu u laka bini’matika ‘alayya wa abuu u bidzanbii faghfirlii fainnahu laa yaghfirudzdzunuba illa anta
31.       Aku berlindung dengan-Mu dari hal-hal buruk yang Engkau ciptakan, dan aku mengakui nikmat kurnia-Mu kepadaku, serta mengakui dosaku, maka ampunilah daku, kerana tak ada yang mampu mengampuni dosa itu selainkan Engkau.
Dari Abu Dawud, diriwayatkan oleh Buraydah ibn Hasib; Rasullulah s.a.w. bersabda: Kalau sesipa katakan di waktu pagi dan petang,: “ Ya Allah! Engkaulah Tuhanku; tiada tuhan selain-Mu, Engkau Penciptaku, aku hamba-Mu, dan aku berpegang dengan tali yang kokoh yang tidak akan putus; Aku berlindung dari perkara buruk yang aku telah lakukan; aku mengakui nikmat-Mu serta dosaku; ampunilah aku sebab tiada yang mampu mengampuni selainkan Engkau.”, dan jika dia mati pada hari atau malam itu, dia akan masuk syurga.
32.   اَللَّهُـمَّ أَنْتَ رَبِّيْ، لاَ اِلَهَ إلاَّ أَنْتَ، عَلَيْكَ تَوَكَّلْـتُ، وَأَنْتَ رَبُّ الْعَـرْشِ الْعَظِيْـمِ.
Allahumma anta robbii laa ilaha illa anta ‘alaika tawakkaltu wa anta robbil ‘arsyil ‘adziim,
32.       Ya Allah, Engkaulah Tuhanku tiada tuhan selain Engkau, hanya kepada Engkau aku berserah diri, dan Engkaulah Tuhan yang mempunyai Keagungan.
Dari Bukhari, diriwayatkan oleh Abdullah ibn Abbas; Rasullulah s.a.w. apabila dimasa kesusahan berdoa dengan membaca: “Tiada yang berhak disembah melainkan Allah, Maha Sejahtera, Maha Kuasa. Tiada yang berhak disembah selain Allah, Tuhan senanjung syurga dan dunia, Raja Yang Agung.”
33.   مَا شَاءَ اللهُ كَـانَ، وَمَا لَمْ يَشَأْ لَـمْ يَكُنْ، وَلاَ حَـوْلَ وَلاَ قُوَّةَ  إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ.
ma syaaa allahu kaana wamaa lam yasya’ lam yakun, wala haula wala quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adziim.
33.       Apa yang dikehendaki Allah pasti akan terjadi, dan apa yang tidak dikehendaki tidak akan terjadi, Tiada daya dan tiada kekuatan tanpa pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar         (Rujuk Keterangan di Per: 54)
34.  اَعْلَـمُ أَنَّ اللهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْـرٌ، وَاَنَّ اللهَ قَدْ أَحَـاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًـا.
A’lamu annallaha ‘ala kulli syaiin qodiir, wa annallaha qod ahatho bikulli syaiin ‘ilma.

34.       Aku mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dan sesungguhnya Allah tetap meliputi ilmu-Nya atas tiap-tiap sesuatu.
Surah 65: Al Talaq Ayat 1

35.   اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِـكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ،  وَمِنْ شَرِّ كُـلِّ دَابَّـةٍ أَنْتَ آخِـذٌ بِنَا صِيَتِهاَ، إِنَّ رَبِيِّ عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ.    *
Allahumma innii a’udzuika min syarri nafsii wamin syarri kulli daaabbatin anta aakhidzu bina shiyatiha, inna robbii ‘ala shirotin mushtaqiim.
35.       Ya Allah, aku berlindung dengan-Mu dari kejahatan diriku sendiri, dan dari kejahatan segala yangmelata yang ubun-ubunnya berada dalam genggaman-Mu, sesungguhnya Tuhanku selalu berada di atas jalan yang lurus.
36.   يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ، بِرَحْمَتِكَ اَسْتَغِيْثُ، وَمِنْ عَذَابِكَ أَسْتَجِيْرُ.
Yaa hayyu yaa qoyyumu birahmatika astaghitsu wamin ‘adzabika astakhiiru
36.       Ya Allah, Yang Hidup, Tuhan Yang Berdiri Sendiri, aku memohon pertolongan dengan kasih sayang-Mu, dan aku memohon perlindungan daripada siksa-Mu.
37.   أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ، وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَي نَفْسِيْ  وَلاَ إِلَى أَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ طَرْفَةَ عَيْنٍ.
ashlih lii sya’nii kullahu walaa takilni ila nafsii walaa ilaa ahadin min kholqika thorfata ‘ainin.
37.     Berilah kepadaku kebaikan dalam semua permasaalahanku, janganlah Engkau menyerahkan daku kepada diriku sendiri, dan jangan juga kepada salah seorang pun daripada makhluk-Mu walau sekelip mata sekalipun.
38.   اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ.
Allahumma inni ‘audzubika minal hammi wal hazani, wa ‘audzubika minal ‘ajdzi wal kasal wa ‘audzubika minal jubni wal bukhli wa ‘audzubika min gholabatiddaini wa qohrirrijaal.
38.     Ya Allah, aku berlindung dengan-Mu daripada keluh kesah dan kesedihan, dan aku berlindung dengan-Mu daripada kelemahan dan kemalasan, dan aku berlindung dengan-Mu daripada bebanan hutang dan daripada paksaan manusia.
Dari Bukhari, diriwayatkan daripada Anas ibn Malik; apabila Rasulullah s.a.w., berhenti untuk berehat; saya dengar baginda berdoa: “Ya Allah, aku berlindung dengan-Mu daripada keluh kesah dankesedihan, dan aku berlindung dengan-Mu daripada kelemahan dan kemalasan, dan aku berlindung dengan-Mu daripada bebanan hutang dan daripada paksaan manusia"
39.   اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ، فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ.
Allahumma innii asalukal ‘afwa wal ‘afiyah fiddunya walakhiroh
39.       Ya Allah, aku bermohon kepada-Mu kesejahteraan di dunia dan akhirat.


40.   اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَـافِيَةَ، وَالْمَعَافاَةَ الدَّائِمَةَ، فِي دِيْنِيْ وَدُنْياَيَ وَأَهْلِيْ وَماَلِيْ.
Allahumma innii asalukal ‘afwa wal’afiyah wal mu’afatiddaaimah fii diinii wadunyaa wa ahlii wa maalii
40.              Ya Allah, aku bermohon kepada-Mu pengampunan dan kesejahteraan serta perlindungan yang abadi dalam agamaku, duniaku, keluargaku, dan hartaku.
Dari Abu Dawud, diriwayatkan daripada Abdullah ibn Umar; Rasulullah s.a.w. selalu mengucapkan doa ini di waktu pagi dan petang: “Ya Allah, aku bermohon kepada-Mu kesejahteraan di dunia dan akhirat. Ya Allah, aku bermohon kepada-Mu pengampunan dan kesejahteraan serta perlindungan yang abadi dalam agamaku, duniaku, keluargaku, dan hartaku. Ya Allah, tutupilah segala ke’aibanku, dan amankanlah ketakutanku. Ya Allah, peliharalah daku dari malapetaka yang datang dari depanku dan dari belakangku, dan dari kananku dan dari kiriku, dan dari atasku, dan aku berlindung dengan keagungan-Mu agar jangan ditipu dari bawahku (tanpa disedari).)
41.   اَللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِيْ وَآمِنْ رَوْعَاتِيْ.
Allahummastur ‘aurootii wa aamin rou’aatii.
41.       Ya Allah, tutupilah segala ke’aibanku, dan amankanlah ketakutanku. (Sila rujuk Hadith Per: 40)
42.   اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِيْ وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِماَلِيْ وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتاَلَ مِنْ تَحْتِيْ.      *
Allahummahfadznii min baini yadayya wamin kholfii wa’an yamiinii, wa’an syimaalii, wamin fauqii. Wa ‘audzu bi’adzomatika an ughtaala min tahti.
42.       Ya Allah, peliharalah daku dari malapetaka yang datang dari depan dan belakangku, dan dari kanan dan kiriku, dan dari atasku, dan aku berlindung dengan keagungan-Mu agar jangan ditipu dari bawahku (tanpa disedari).       (Sila rujuk Hadith Per: 40)
43.   اَللَّهُـمَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِـيْ،  وَأَنْتَ تَهْدِيْنِـيْ،  وَأَنْتَ تُطْعِمُنِـيْ وَأَنْتَ تَسْقِيْنِـيْ،  وَأَنْتَ تُمِيْتُنِـي،  وَأَنْتَ تُحْيِيْنِـيْ.
Allahumma anta kholaqtanii waanta tahdiinii waanta tuth’imunii waanta tusqiinii waanta tumitunii waanta tuhyiinii waanta ‘ala kulli syaiin qodiir.
43.       Ya Allah, Engkaulah yang menciptakan daku, memberikan petunjuk kepadaku, memberi makanan padaku, memberikan minuman kepadaku, mematikan daku, dan membangkitkan daku semula.
Dari Muslim, diriwayatkan oleh Miqdad, Rasulullah s.a.w bersabda, “Allah, memberiku makanan, memberiku minuman,” setelah baginda dapati susunya telah di minum oleh seorang.
44. أَصْبَحْناَ عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ، وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّناَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْراَهِيْمَ حَنِيْفاً مُسْلِماً، وَماَ كاَنَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ.  *
Ashbahnaa ‘ala fitrotil islaami wa ‘ala kalimatil ikhlaashi wa ‘ala diini nabiyyanaa muhammadin shollallahu ‘alaihi wa alihi wasallam. Wa ‘ala millati abiina ibraahiima haniifan musliimaan wamaa kaana minal musyrikiin.

44.       Kami berada pada pagi ini dengan fitrah beragama Islam, di atas kalimah ikhlas, dengan agama Nabi kami Muhammad s.a.w dan agama bapa kami Ibrahim a.s. yang lurus dan berserah diri (kepada Allah), dan sekali-kali bukanlah dia dari golongan orang-orang yang mempersekutukan Allah dengan yang lain.
“Hari ini Kami telah lengkapkan agamamu, dan  penuhkan nikmat-Ku kepadamu, dan meredhai untukmu Islam sebagai agamamu.     Surah 5: al-Ma’idah Ayat 3
45.   اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا،  وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ، أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعاَلَمِيْنَ.
Allahumma bika ashbahnaa wabika amsainaa wabika nahyaa wabika namuutu. Wa’alaika natawakkalu wa ilaikannasyuuru. Ashbahnaa wa ashbahal mulku lillahi walhamdulillahi robbil ‘aalamiin
45.       Ya Allah! sesungguhnya kami berada di waktu pagi bersama Engkau, demikian pula di waktupetang, dan di kala hidup dan di kala mati, dan hanya kepada-Mu lah tempat kebangkitan, kami berada di waktu pagi sedang kekuasaan tetap berada bagi Allah Tuhan seru sekalian alam.
Dari AbuDawud, diriwayatkan oleh Abu Malik; Rasulullah s.a.w. bersabda: “Apabila bangun pagi, bacalah: “Ya Allah, sesungguhnya kami berada di waktu pagi bersama Tuhan seru sekalian alam. Ya Allah, kami memohon kepada-Mu kebaikan hari ini keterbukaannya, kemudahannya, cahayanya, keberkatanmya dan petunjuknya; dan perlindungan dari keaiban yang datang dengan nya dan sesudahnya.” Pada petang hari serupa juga.
46.   اَللَّهُّمَ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذَا الْيُوْمِ فَتْحَهُ وَنَصْرَهُ وَنُوْرَهُ وَبَرَكَتَهُ وَهُداَهُ
Allahumma innii as aluka khoiro hadzal yaumi fathahu wa nashrohu wa nuurohu wa barakatahu wa hudahu.
46.       Ya Allah, kami memohon kepada-Mu kebaikan hari ini, pembukaannya, kemudahannya, cahayanya, berkatnya dan petunjuknya.
47.   اَللَّهُمَّ إِنَّي أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذاَ الْيُوْمِ،  وَخَيْرَ ماَ فِيْهِ،  وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ هَذاَ الْيُوْمِ وَشَرِّ مَا فِيْهِ.
Alahumma innii as aluka khoiro hadzal yaumi wa khoiro maa fiihi wa Wa’audzubika min syarri hadzal yaumi, wa syarri maa fiihi
47.       Ya Allah aku memohon kepada-Mu kebaikan hari ini, dan kebaikan apa yang ada di dalamnya, dan aku berlindung kepada-Mu daripada keburukan hari ini dan keburukan apa yang terdapat didalamnya.
48.    اَللَّهُمَّ ماَ أَصْبَحَ بِيْ مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَـدٍ مِنْ خَلْقِكَ، فَمِنْكَ  وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ عَلَى ذَلِكَ.
Allahumma maa ashbaha bii min ni’matin au bi ahadin min kholqika. Faminka wahdaka laa syariikalak, falakal hamdu walakasysyukru ‘ala dzalik.
48.       Ya Allah, nikmat yang aku terima di pagi ini, atau yang di terima oleh salah seorang dari hamba-Mu, maka sumbernya hanyalah Engkau semata, tiada sekutu bagi-Mu, bagi-Mu lah pujian dan kepada-Mu kami bersyukur atas semuanya itu.
Dari Abu Dawud, diriwayatkan oleh Abu Malik;  “Seorang bertanya Rasulullah s.a.w.: ‘Berilah kami suatu ayat yang boleh kami ulangi tiap pagi, petang dan apabila kami bangun dari tidur.’ Baginda suruh kami berdoa: "Ya Allah! Yang Mencipta Syurga dan dunia, Yang Mengetahui semua yang zahir dan batin, Engkaulah Tuhan sekian makhluk;  para malaikat saksikan bahwa tiada tuhan selain-Mu, kami berlindung dengan-Mu dari keburukan diri kami dan dari bisikan syaitan yang menyekutukan Mu.”
49.   سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِـهِ وَرِضَـى نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ  وَمِداَدَ كَلِمَاتِهِ.         (ثلاثا)
Subhanallahi wabihamdihi ‘adada kholqih, wa ridho nafsihi wa zinata ‘arsyihi, wa midaada kalimaatih.(3x)
49.       Maha Suci Allah dan puji-pujian untukNya, sebanyak bilangan makhlukNya, sebanyak bilangan keridhaanNya, sebanyak timbangan ‘ArsyNya dan sebanyak tinta untuk menulis kalimatNya.    (3X)
Diriwayatkan daripada Juwairiyah Ummil Mukminin r.a., bawahasanya Nabi s.a.w keluar dari rumahnya pada suatu pagi setelah habis sembahyang subuh sedang Juwairiyah masih di tempat sembahyangnya (berzikir), apabila beliau kembali ke rumah setelah menunaikan shalat Dhuha, beliau dapati Juwairiyah masih di tempat sembahyangnya lagi, lalu beliau bertanya: Apakah engkau masih lagi berkeadaan seperti aku tinggalkanmu tadi? Maka berkata Nabi s.a.w.: Bila aku meninggalkanmu tadi aku telah mengucapkan empat kalimah sebanyak 3 kali, jika ditimbang dengan apa yang engkau ucapkan sejak awal hari tadi niscaya ia lebih daripada apa yang engkau ucapkan, iaitu wirid yang disambung dengan”sebanyak bilangan ......”.
50.   سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِـهِ وَرِضَـى  نَفْسِـهِ  وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِداَدَ كَلِمَاتِهِ.         (ثلاثا)
Subhanallahil ‘adziimi wabihamdihi ‘adada kholqihi waridho nafsihi wazinata ‘arsyihi wamidaada kalimaatih. (3x)
50.       Maha Suci Allah Yang Maha Agung dan puji-pujian untukNya, sebanyak bilangan makhlukNya, sebanyak bilangan keridhaan-Nya, sebanyak timbangan ‘Arsy-Nya dan sebanyak bilangan kalimat-Nya.         (3X)
51.   سُبْحَـانَ اللهِ عَدَدَ مَا خَلَقَ فِي السَّمَـاءِ، سُبْحَـانَ اللهِ عَدَدَ مَا خَلَـقَ فِي الأَرْضِ، سُبْحَـانَ اللهِ عَدَدَ مَا بَيْنَ ذَلِكَ، سُبْحَـانَ اللهِ عَدَدَ مَا هُوَ خَـالِقٌ. (ثلاثا)
Subhanallahi ‘adada maa kholaqo fissamaa’, Subhanallahi ‘adada maa kholaqo fil ardhi’, Subhanallahi ‘adada maa baina dzalik, Subhanallahi ‘adada maa huwa khooliq, (3x)
51.       Maha suci Allah sebanyak bilangan ciptaan-Nya di langit, Maha suci Allah sebanyak bilangan ciptaan-Nya di bumi, Maha suci Allah sebanyak bilangan ciptaan-Nya di antara keduanya dan Maha suci Allah sebanyak bilangan ciptaan-Nya.     (3X)

Diriwayatkan daripada Sa’ad bin Abu Waqqash r.a. bahawasanya dia bersama Rasulullah s.a.w. mendatangi seorang perempuan sedang pada kedua tangan perempuan itu ada biji (kurma) atau kerikil dihitungnya dalam tasbihnya, maka bersabda Rasulullah s.a.w.: Mahukah engkau aku memberitahumu sesuatu yang lebih mudah atau lebih utama buatmu? Lalu beliau menyambung dengan membaca wirid yang disambung seperti diatas ini
52.   اَلْحَمْدُ للهِ عَدَدَ مَـا خَلَـقَ فِي السَّمَـاءِ، اَلْحَمْدُ للهِ عَدَدَ مَـا خَلَـقَ فِي الأَرْضِ، اَلْحَمْدُ للهِ عَدَدَ مَـا بَيْـنَ ذَلِكَ، اَلْحَمْدُ للهِ عَدَدَ مَـا هُوَ خَـالِقٌ. (ثلاثا)
Alhamdulillahi ‘adada maa kholaqo fissama’, Alhamdulillahi ‘adada maa kholaqo fil ardh, Alhamdulillahi ‘adada maa baina dzalik, Alhamdulillahi ‘adada maa huwa khooliq. (3x)
52.       Segala puji bagi Allah sebanyak bilangan ciptaan-Nya di langit, segala puji bagi Allah sebanyak bilangan ciptaan-Nya di bumi, segala puji bagi Allah sebanyak bilangan ciptaan-Nya di antara keduanya dan segala puji bagi Allah sebanyak bilangan ciptaan-Nya. (3X)
53.   لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ مَـا خَلَـقَ فِي السَّمَـاءِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ مَـا خَلَـقَ فِي الأَرْضِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ مَـا بَيْـنَ ذَلِـكَ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ مَـا هُوَ خَـالِقٌ.        (ثلاثا)
Laa ilaha illallahu’adada maa kholaqo fissamaa’. Laa ilaha illallahu ‘adada maa kholaqo fil ardhi, Laa ilaha illallahu ‘adada maa baina dzalik, Laa ilaha illallahu ‘adada maa huwa khooliq. (3x)
53.       Tiada tuhan melainkan Allah, sebanyak bilangan ciptaan-Nya di langit, tiada tuhan melainkan Allah, sebanyak bilangan ciptaan-Nya di bumi, tiada tuhan melainkan Allah, sebanyak bilangan ciptaan-Nya di antara keduanya, dan tiada tuhan melainkan Allah, sebanyak bilangan ciptaan-Nya.  (3X)
54.   اللهُ أَكْبَرُ عَدَدَ مَـا خَلَـقَ فِي السَّمَـاءِ،  اللهُ أَكْبَرُ عَدَدَ مَـا خَلَـقَ فِي الأَرْضِ،  اللهُ أَكْبَرُ عَدَدَ مَـا بَيْـنَ ذَلِكَ،  اللهُ أَكْبَرُ عَدَدَ مَـا هُوَ خَـالِقٌ. (ثلاثا)
Allahu akbar ‘adada maa kholaqo fissama’. Allahu akbar ‘adada maa kholaqo fil ardhi, Allahu akbar ‘adada maa baina dzalik. Allahu akbar ‘adada maa huwa khooliq.(3x)
54.       Allah Maha Besar, sebanyak bilangan ciptaan-Nya di langit, Allah Maha Besar, sebanyak bilangan ciptaan-Nya di bumi, Allah Maha Besar, sebanyak bilangan ciptaan-Nya di antara keduanya, dan Allah Maha Besar, sebanyak bilangan ciptaan-Nya.       (3X)
Dari Al-Muwatta, diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Sesiapa yang membaca: “Tiada tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu baginya, kepunyaan-Nya lah kerajaan, dan hanya bagi-Nya segala puji dan Dia Maha kuasa atas segala sesuatu”  dalam sehari sebanyak seratus kali, nescaya dia mendapat pahala sebagaimana memerdekakan sepuluh orang hamba. Dia juga diampunkan seratus kejahatan, dibuat untuknya benteng sebagai pelindung dari syaitan pada hari tersebut hingga ke petang. Tidak diganjarkan kepada orang lain lebih baik daripadanya kecuali orang tersebut melakukan amalan lebih banyak daripadanya. Manakala mereka yang berkata: “Maha suci Allah dan segala puji hanya bagi Allah”, dalam sehari sebanyak seratus kali nescaya terhapuslah segala dosanya sekalipun dosanya itu banyak seperti buih di lautan .
(i)  Al-Habib Abibakar Sakaran didalam Hizbnya telah mengatakan bahawa pengucapan, “Ya Allah, limpahkanlah kurnia dan kesejahteraan atas penghulu kami Nabi Muhammad dan atas keluarga dan sahabat-sahabatnya sekalian” ialah sebagai pintu menuju kepada Allah; dan kunci ke pintu itu ialah ucapan, “Tiada tuhan melainkan Allah”; dan pertahanannya ialah ucapan, “Tiada kekuatan atau kuasa melainkan dengan izin Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung”
55.   لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْـمِ عَدَدَ مَـا خَلَقَ فِي السَّمَاءِ
لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْـمِ عَدَدَ مَـا خَلَقَ فِي الأَرْضِ
لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْـمِ عَدَدَ مَـا  بَيْـنَ  ذَلِـكَ
لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْـمِ عَدَدَ مَا هُوَ خَالِقٌ.  (ثلاثا)
Laa haula walaa quwwata illaa billahil ‘aliyyil ‘adziim ‘adada maa kholaqo fissama’.
Laa haula walaa quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adziim ‘adada maa kholaqo fil ardh,
Laa haulaa walaa quwwata illa billaahil ‘aliyyil ‘adziim ‘adada maa baina dzalik.
Laa haulaa walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘adziim ‘adada maa huwa khooliq. (3x)
55.       Tiada kekuatan atau kuasa melainkan dengan izin Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung, sebanyak bilangan ciptaan-Nya di langit, tiada kekuatan atau kuasa melainkan dengan izin Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung, sebanyak bilangan ciptaan-Nya di bumi, tiada kekuatan atau kuasa melainkan dengan izin Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung, sebanyak bilangan ciptaan-Nya di antara keduanya, dan tiada kekuatan atau kuasa melainkan dengan izin Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung, sebanyak bilangan ciptaan-Nya.    (3X)
56.   اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نَبِيِّ الأُمِّي وَعَلَـى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمَ عَدَدَ مَا خَلَقَ فِي السَّمَاءِ،
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نَبِيِّ الأُمِّي وَعَلَـى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمَ عَدَدَ مَا خَلَقَ فِي الأَرْضِ،
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نَبِيِّ الأُمِّي وَعَلَـى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمَ عَدَدَ مَا بَيْـنَ  ذَلِـكَ،
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نَبِيِّ الأُمِّي وَعَلَـى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمَ عَدَدَ مَا هُوَ خَالِقٌ.
Allahumma shalli alaa Sayidina Muhammadin nabiyil ummiy wa 'alaa alihi wa shahbihi wa sallim ‘adada maa kholaqo fissama’.
Allahumma shalli alaa Sayidina Muhammadin nabiyil ummiy wa 'alaa alihi wa shahbihi wa sallim ‘adada maa kholaqo fil ardh,
Allahumma shalli alaa Sayidina Muhammadin nabiyil ummiy wa 'alaa alihi wa shahbihi wa sallim ‘adada maa baina dzalik.
Allahumma shalli alaa Sayidina Muhammadin nabiyil ummiy wa 'alaa alihi wa shahbihi wa sallim ‘adada maa huwa khooliq. (3x)
56.       Ya Allah, limpahkanlah kurnia dan kesejahteraan atas penghulu kami Nabi Muhammad yangUmmiy (buta huruf) dan atas keluarga dan sahabat-sahabatnya sebanyak bilangan ciptaan-Nya di langit, Ya Allah, limpahkanlah kurnia dan kesejahteraan atas penghulu kami Nabi Muhammad yang Ummiy dan atas keluarga dan sahabat-sahabatnya sebanyak bilangan ciptaan-Nya di bumi, Ya Allah, limpahkanlah kurnia dan kesejahteraan atas penghulu kami Nabi Muhammad yang Ummiy dan atas keluarga dan sahabat-sahabatnya sebanyak bilangan ciptaan-Nya di antara keduanya, Ya Allah, limpahkanlah kurnia dan kesejahteraan atas penghulu kami Nabi Muhammad yang Ummiy dan atas keluarga dan sahabat-sahabatnya sebanyak bilangan ciptaan-Nya.
57.   لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَـى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عَدَدَ كُلِّ ذَرَّةٍ أَلْفَ مَرَّةٍ.             (ثلاثا)
Laa ilaha illallahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu yuhyii wayumiitu wahuwa ‘ala kulli syaiin qodiir ‘adada kulli dzarrotin alfa marroh. (3x)
57.       Tiada tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nya lah kerajaan, dan hanya bagi-Nya segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, sebanyak bilangan zarah yang dicipta-Nya seribu kali.   (3X)
58.   لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَـى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عَدَدَ ماَ هُوَ خَالِقٌ.
Laa ilaha illallahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu yuhyii wayumiitu wahuwa ‘ala kulli syaiin qodiir ‘adada mahua kholik
58.       Tiada tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nya lah Kerajaan, dan hanya bagi-Nya segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu yang telah diciptakan-Nya.
وَ فِي بَعْض النسخ زيادة  واختـلاف في هذه التسبيحـات الأخيرة، فمن شاء فليعمل بها. فكلها واردة.  اهـ.
وقد اختارها حفيد الْمؤلف الإمام علوي بن أَحْمد بن حسن الْحداد لأن الثابت في الأصل من هذه التسبيحات هو:
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ (مائة مرة)،   سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ (مائة مرة)
سُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ للهِ، وَلاَ إِلَهَ إِلاَ اللهُ، وَ اللهُ أَكْبَرُ.            (مائة مرة)
(وَيَزِيدُ صَبَاحًا) لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْـدَهُ لاَ شَرِيْـكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْـكُ وَلَهُ الْحَمْـدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. (مائة مرة)
فمن عمل بِها فهو الأكمل. اهـ
Jika dibaca pada waktu petang gantikanlah perkataan-perkataan yang di garis bawah itu seperti berikut:
وَيَقُولُ فِي الْمَسَاء بَدَل    " أَصْبَحْتُ "   -  " أَمْسَيْتُ "
Di ayat 22, 23, 44 dan 45:  “Pagi” digantikan dengan “Petang”.
وَبَدَل                      " اَلْنُشُوْرِ "  -  " اَلْمَصِيْرِ "
Di ayat 45 “kebangkitan” digantikan dengan “kembali”.
وَبَدَل                      " الْيَوْمِ "    -  " اللَّيْلِ "
Dan di dalam ayat 46 dan 47:  “hari” digantikan dengan “malam”.